Tag : pelaku

AMERIKA DIHANTUI GAGAL BAYAR UTANG Rp 480.000 T, BI BUKA SUARA

AMERIKA DIHANTUI GAGAL BAYAR UTANG Rp 480.000 T, BI BUKA SUARA

Amerika Serikat (AS) kembali dibayangi oleh kemungkinan terjadinya gagal bayar (default) utang. Oleh karena itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menuntut kongres untuk meningkatkan atau menangguhkan batas pinjaman US$ 31,4 triliun. Adapun, utang Amerika Serikat menembus US$ 31 triliun atau sekitar Rp 460 ribu triliun (kurs Rp 14.900/US$) pada Oktober tahun lalu. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan per 31 Maret utang Amerika Serikat menembus US$ 31,45 triliun. Mantan ketua bank sentral AS (The Fed) ini bahkan memperingatkan default akan memicu "malapetaka ekonomi" yang akan membuat suku bunga lebih tinggi untuk tahun-tahun mendatang. Adapun dampaknya terhadap ekonomi Indonesia dipastikan tidak signifikan. Bahkan, pergerakan nilai tukar rupiah belum menunjukkan pengaruh dari isu ini. Bank Indonesia (BI) menilai isu debt ceiling atau batas utang AS dan government shutdown merupakan isu yang terus berulang. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengungkapkan pihaknya yakin akan ada kesepakatan antara pemerintah dan parlemen AS. "Isu tersebut di tahun ini
RUPIAH MELEMAH, DATA EKONOMI AS JADI PENEKANNYA.

RUPIAH MELEMAH, DATA EKONOMI AS JADI PENEKANNYA.

Pada Jumat (1/4/2022), nilai tukar rupiah bergerak naik 8 poin atau 0,06 persen ke posisi 14.355 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.363 per dolar AS. "Data ekonomi AS yang dirilis semalam meningkatkan ekspektasi pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dengan agresif tahun ini," kata analis pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara. Invasi Rusia ke Ukraina masih berlanjut dan meningkatkan risiko Inflasi karena naiknya harga-harga komoditas, termasuk energi dan pangan. "Perekonomian global termasuk Indonesia bisa tertekan karena inflasi," ungkapnya. Hari ini, ia pun memperkirakan Rupiah berpotensi tertekan ke arah 14.400 per dolar AS, dengan potensi dukungan di kisaran 14.350 per dolar AS. sumber : Liputan6 - 01/04/22