Tag : rupiah

Rupiah Kian Dekati Level Rp15.000, Rupiah Melemah Bersama Mata Uang Asia Lainnya

Rupiah Kian Dekati Level Rp15.000, Rupiah Melemah Bersama Mata Uang Asia Lainnya

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.951 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (25/9/2020). Sebelumnya, pada awal perdagangan hari ini rupiah dibuka di level 14.981. Adapun pada perdagangan Kamis (24/9/2020) rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,51 persen ke level Rp14.890 per dolar AS. Mata uang garuda menjadi salah satu yang terlemah di antara mata uang Asia lainnya. Rupiah memerah hanya ditemani oleh rupee India yang melemah 0,33 poin atau 0,45 persen ke 73,90 rupee per dolar AS. Sementara itu mata uang Asia lainnya menghijau. Yuan China menguat 0,24 persen, ringgit Malaysia 0,08 persen, baht Thailand 0,27 persen, peso Filipina 0,23 persen, won Korea 0,22 persen, dan solar Singapura 0,10 persen.
Rupiah Menguat Dipengruhi Sentimen Global

Rupiah Menguat Dipengruhi Sentimen Global

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada hari ini. Mengutip Bloomberg, Selasa (15/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.805 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 14.880. Pada pukul 10.40 WIB, rupiah berada di 14.860 per dolar AS. Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.805 per dolar AS hingga 14.864 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,17 persen. Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.870 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.974 per dolar AS. "Pasar keuangan masih diliputi sentimen positif dari aksi akuisisi besar perusahaan AS dan dilanjutkannya kembali pengujian vaksin covid Astrazeneca serta penguatan indeks saham AS semalam," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/9/2020). Di sisi lain, lanjut Ariston, menjelang pengumuman hasil rapat The Fed
Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Tergerus Dolar AS Imbas Kasus Corona Baru

Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Tergerus Dolar AS Imbas Kasus Corona Baru

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu (8/7/2020) ini loyo terhadap dolar AS. Menurut pengamatannya, pelemahan ini karena kekhawatiran pasar mengenai peningkatan kasus covid-19 kembali membayangi pergerakan pasar. Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus covid ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu. WHO melaporkan kenaikan laju kasus positif covid-19 di bulan Juni yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat kematian akibat covid ke depannya. Selain itu, lanjut Ariston, sejumlah pejabat Bank Sentral AS semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena covid19. Di sisi lain, tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,70 persen ke 0,64 persen yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dolar AS. "Rupiah bisa tertekan hari ini terhadap dolar AS Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah resisten Rp 14.550, sementara area support di kisaran Rp 14.400," kata Ariston dalam riset hariannya, Rabu (8/7/2020). Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (7/7/2020) berada di level Rp 14.440
Jumat Siang Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.905/USD

Jumat Siang Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.905/USD

Laju nilai tukar rupiah pada Jumat pagi hingga siang menguat menjadi       Rp 11.905 per dolar AS menyusul kemungkinan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI).  Kurs  rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat 57 poin menjadi Rp 11.905 dibanding posisi sebelumnya (5/12) Rp 11.962 per dolar AS. Kurs  rupiah melanjutkan penguatan setelah BI kemungkinan melakukan intervensi di pasar uang domestik. Kemungkinan BI melakukan intervensi agar nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam di tengah sentimen eksternal yang tidak pasti terutama dari bank sentral AS atau the Fed. Intervensi akan terus dilakukan agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi yang membuat pelaku pasar semakin khawatir.  Menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat pada pekan depan rupiah akan cenderung bergerak mudah berubah namun kemungkinan BI akan menjaga agar tetap stabil. Dari sisi fundamental, rupiah masih khawatir dengan